Prakata
Kuawali goresan ini dengan ucapan syukur ke khadirat Allah Swt., Tuhan Maha Pemberi nikmat dan Maha Pemberi kekuatan kepada hamba-Nya. Berkat rahmat dan kehendak-Nya, hati ini masih terawatt, jiwa ini masih berkelindan, pikiran masih fokus, dan tangan masih terus menggores untuk menuliskan sebagian kecil dari nikmat ilmu yang disuguhkan-Nya. Puisi yang ada di tangan Anda sebagai pesembahan penulis diberi judul “Sumur Tak Mengering”. Judul ini dipilih dari salah satu judul puisi yang berjumlah seratus judul yang ada dalam kumpulan puisi sebagai cerminan isi hati penulis. Sebuah anugrah yang tiada terkira, mengumpulkan tulisan yang awalnya hanya sebuah coretan tak tertata di atas kertas, hingga menjadi kumpulan puisi tersusun apit dalam beranda Android yang tercetak dan terbit dengan baik. Penyair meyakini bahwa ide yang tidak mampu dituangkan atau diekspresikan menjadi sebuah karya akan hilang ditelan masa, tetapi ide yang dihasilkan dan dikumpulkan serta dituangkan menjadi karya yang dicetak dan dipublikasikan akan hidup sepanjang masa. Bukan hanya itu, setelah lahir pun dalam bentuk buku, akan timbul sebuah pertanyaan “Apakah karya dalam bentuk puisi ini sudah bermanfaat?”. Pertanyaan ini lebih arif jika menjadi perenungan kita Bersama dalam memaknai untaian puisi yang disajikan. Melalui prakata ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada kolega dan sahabat penulis Bapak Prof.Dr.Anshari, M.Hum. Guru Besar Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas viii Sumur Tak Mengering Negeri Makassar yang telah menjadi editor dan sekaligus memberikan pengantar dalam karya penulis. Terima kasih yang sama disampaikan kepada Penerbit Pakalawaki Percetakan dan Penerbitan yang bersedia mencetak dan menerbitkan karya ini dengan penuh keikhlasan. Karya ini kupersembahkan kepada suami tercinta Bapak Dr.H.Muh. Yahya, M.Pd. yang senantiasa memotivasi istri tercinta untuk berkarya dan Anakda tersayang: Nurul Fajriah Yahya, S.Psi., Syahratul Hawaisa Yahya, S.Farm. dan Muhammad Fahmi Yahya yang senantiasa mendukung dan menginspirasi Ibunya untuk berkarya. Mudah-mudahan persembahan puisi ini menjadi motivasi bagi anak cucuku untuk berkarya sesuai profesi yang mereka geluti. Demikian catatan sigkat ini kupersembahkan kepada pembaca, kiranya Puisi “Sumur Tak Mengering” dapat dijadikan referensi bagi pembaca yang ingin menulis dan menerbitkan karyanya. Buku ini, dapat juga dijadikan sumber data dalam pengkajian puisi. Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan dan kasih sayang-Nya kepada anak bangsa untuk mencintai sastra dan menjadikannya sebagai bagian dari pendidikan budi perkerti yang dapat diteladani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Aamiin! 20 Oktober 2022 Hormat Kami, Penulis
Spesifikasi:
JUDUL BUKU : SUMUR TAK MENGERING
KARYA : PROF. DR. KEMBONG DAENG, M.HUM
UKURAN : A5
JENIS KERTAS : BOOKPAPER 72 GSM
TAHUN TERBIT : 2022
Komentar
Posting Komentar