kode iklan 4

Autobiografi Permata Karya

 




Judul:

Penulis: 
Kembong Daeng

Editor: RusdinTompo

Desain Sampul & Tata Letak: Maysir Yulanwar 

Penerbit: Pakalawaki Penerbitan dan Percetakan

Cet. I, September 2024
viii + 130 hlm ; 14 x 21 cm


Prakata


 Bismillahirrahmanirrahim 

Cerita tentang kisah kehidupan seorang manusia amatlah penting untuk dibaca dan dipahami. Dari pengalaman yang dikisahkan tersebut dapat bermanfaat jika pembaca bisa mengambil hikmah di balik riwayat hidup seseorang. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan, pasti tidak luput dari kesalahan, kekhilafan, dan lika-liku kehidupan yang dapat dijadikan sebagai pelajaran dari sisi kehidupan seseorang. Bertahun-tahun aku belajar bahasa, tetapi impian untuk mewujudkan kisah kehidupanku baru terwujud di saat usiaku melewati setengah abad. Meskipun demikian, bagiku tidak ada istilah terlambat asalkan tetap berusaha dan berikhtiar, insya Allah impian dapat diwujudkan.


PERMATA KARYA xix Kisah hidupku ini kurangkai huruf demi huruf hingga terjalin menjadi kata yang bermakna. Kata demi kata teruntai menjadi frasa kehidupan yang mewarnai pengalaman hidupku sebagai perempuan yang lahir dan dibesarkan di desaku. Frasa demi frasa kurangkai menjadi klausa yang bakal tumbuh menjadi kalimat yang lengkap dan bermakna. Tidak lengkap rasanya, jika aku berhenti hanya pada tataran kalimat yang mengisahkan sepenggal dari perjalanan hidupku. Untuk itu, kalimat-kalimat tersebut aku susun menjadi untaian paragraf yang kohesif dan koheren serta sarat makna, berdasarkan pengalaman, harapan, impian, dan cita-cita yang senantiasa hadir menyertai kehidupanku. Makna di balik cerita kehidupanku kurangkai menjadi paragraf hingga dapat dipahami lewat rangkaian yang utuh, seutuh perjalanan hidupku yang panjang nan berliku. Lika-liku kehidupan ini tertata dalam rangkaian paragraf hingga menjadi cerita narasi yang mengandung amanat. Narasi tentang kehidupanku yang panjang tak dapat kurangkai tanpa keterlibatan orang-orang terkasih yang mengasihi, menyayangi, dan mencintaiku dengan tulus karena Allah Swt. PERMATA KARYA xx Mencintai karena Allah Swt merupakan prinsip hidupku karena aku lahir ke dunia tanpa membawa apa-apa dan berharap saat kembali, aku membawa bekal amal kebaikan sebagai teman setiaku di akhirat. Apa yang kupunya saat ini hanyalah titipan dari Allah Swt, yang menjadi tanggung jawabku kelak jika kembali ke alam kekal. Kelak jika aku kembali, kuingin Engkau mengambil aku, Ya Allah, dengan halus dan penuh kelembutan. Kelembutan-Mu ingin kurasakan di saat aku dalam perjalanan menuju tempat terakhirku. Akhiri hidupku dengan kenangan yang indah sebagai anugerah terindah-Mu dalam hidupku. Hidupku sangat terbatas. Namun, aku berharap Engkau antarkan kepergianku dengan jiwa nan tenang. Sambut kedatanganku di peristirahatan terakhirku dengan senyum yang manis pula, semanis madu yang telah Engkau persiapkan di surga kelak. Untukku, hidup ini sangatlah berarti karena dari sisa hidupku dapat kumanfaatkan menulis untaian kalimat tentang kisah hidupku. Kurasa hidupku terasa hambar dan tak bermakna tanpa Engkau memaknainya dengan penuh kenikmatan dan rasa syukur yang mendalam. Kenikamatan yang Engkau anugerahkan PERMATA KARYA xxi padaku, sangat kusyukuri karena datang dari-Mu, Tuhan. Aku lahir Aku hidup Aku dibesarkan Aku belajar Aku berjuang Aku berkarya Aku mengabdi Aku wafat Aku dibangkitkan Hingga kugapai ketenangan nan abadi Aamiin! Aku lahir di dunia fana ini tanpa membawa apaapa. Namun, mengapa orang di sekitarku merasa bahagia menyambut kehadiranku, sementara aku sendirian yang menangis? Rahasia di balik itu adalah hanya Tuhan Yang Mahatahu akan ke mana aku berlabuh setelah hadir di dunia. Jika ingin menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi sesama, sebaiknya dimaknai hidup ini dengan hiasan permata akhlak yang mulia. Bukan hanya menerangi diri PERMATA KARYA xxii sendiri, tetapi suluh bagi semua yang ada di lingkungan sekitar kita. Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama karena Beliaulah sebagai peletak dasar pendidikan bagi anak-anaknya. Aku bersyukur karena dilahirkan dan dibesarkan oleh kedua orang tua sederhana yang dapat memberikan pendidikan karakter dan berguna untuk masa depanku. Kuyakin, pengabdian dan karya adalah bekal yang dapat dibawa setelah kembali memenuhi panggilan Ilahi Rabbi. Bumi tempat kita berpijak, laksana kebun tempat menanam tumbuhan yang bermanfaat. Jika ingin menuai kebajikan, tanamlah kebajikan yang dapat dimanfaatkan dengan baik oleh orang lain. Itulah makna kehidupan sebagai jalan menuju keridaan Sang Pencipta alam semesta. Ya Tuhan, bila saatnya aku kembali, kembalikan aku di ribaan-Mu dengan husnulkhatimah, seperti para Nabi, sahabat Nabi, dan istri Nabi, serta orang-orang yang Engkau rahmati. Rahmati aku dengan cinta bak air di lautan yang luas. Luasnya lautan di dunia, lebarnya hamparan tanah di bumi, dalamnya tanah tak dapat diukur, dan tingginya langit menjulang, serta berjejernya hamparan gunung yang tinggi, adalah sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Mu. PERMATA KARYA xxiii Kebesaran-Mu, Tuhan, tak ada yang menandinginya. Semakin digali dan dirasakan nikmat yang Engkau limpahkan, semakin diyakini bahwa Engkaulah Maha Pencipta di atas segalanya. Limpahan rahmat dan hidayah-Mu merupakan anugerah yang aku syukuri sebagai hamba di bumi ini. Segala yang aku lakukan pasti ada hikmah yang telah Engkau tunjukkan padaku. Pada diri yang sempurna bentuknya ini adalah milik-Mu, Engkau yang memberi, Engkau pula yang mengambilnya jika Engkau kehendaki. Kehendak-Mu tak dapat disangkal karena Engkaulah penuntun segala arah. Arahkan aku Tuhan ke tempat yang terbaik untukku, menurut Engkau, agar aku dapat melalui jalan yang lurus dalam segala aktivitasku. Aku selalu yakin bahwa Engkau Ya Allah Maha Berkehendak dan kehendak-Mulah yang selalu terwujud. Kusadari pula sepenuhnya bahwa aku makhluk ciptaan yang selalu ingin patuh kepada-Mu. Karena itu, rahmatilah aku dengan nikmat dan kasih sayang-Mu agar jalanku selalu melangkah ke jalan yang lurus dan benar. Kepada-Mu, Tuhan, aku meminta izin untuk menuangkan isi hatiku sesuai dengan pengalaman hidupku agar aku diberi hidayah dan petunjuk dalam PERMATA KARYA xxiv menyelesaikan tulisan ini. Petunjuk-Mu, Tuhan, sangat kuharapkan agar kisah hidupku dapat dibaca oleh anak cucuku sebagai sebuah persembahan yang dapat menjadi inspirasi bagi mereka kelak. Aku menyadari bahwa hidup ini penuh nikmat, Untuk itu, sia-sialah hidupku jika kembali tanpa meninggakan kisah dan tulisan yang dapat dibaca dan dinikmati. Nikmat ilmu dan iman yang Engkau berikan adalah tanda kecintaan-Mu pada diriku. 

Diriku terlahir dari orang tua tercinta yang mengajari aku tentang makna kehidupan. Kehidupan yang sesungguhnya adalah akhirat. Untuk menuju akhirat dibutuhkan perjuangan karena akan melewati rintangan yang tak mungkin dapat dilewati tanpa rahmat dan kasih sayang-Mu. Kasih sayang Allah Swt tidak terbatas kepada hamba-Nya. Namun, banyak di antara manusia yang selalu menganggap dirinya dibenci lantaran tak pernah mendekat dan mendengarkan seruan-Nya serta melakukan perintah-Nya. 

 Perintah Tuhan terhadap manusia tidaklah berat jika manusia selalu menyadari kodratnya sebagai manusia yang mempunyai kewajiban untuk melaksanakan amanah sesuai yang diembannya. Tuhan tak pernah memberikan beban yang tak dapat PERMATA KARYA xxv dipikul oleh manusia. Namun, manusialah yang jarang menyadari akan kasih sayang Tuhan. Apa pun yang melekat sebagai atribut pada diri sendiri dan di sekeliling kita adalah wujud kekuasaan Tuhan dan bukti kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya. Tuhan, sekali lagi izinkan aku mengawali goresan ini dengan bercerita sejak masa kecilku hingga apa yang kualami saat ini bersama suami tercinta dan anakanakku tersayang. Demikian pula kisah perjalanan karierku sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Sayangi kami agar dapat menjalankan amanah yang Engkau titipkan di dunia dan sekaligus sebagai bekal untuk hari akhirat. Titipan berupa tulisan ini adalah amanah. Tanpa petunjuk dan hidayah-Mu, tulisan ini tak dapat aku wujudkan. Aku manusia biasa tak luput dari salah dan khilaf. Jika ada untaian kata yang salah, kiranya pembaca dapat memperbaikinya. Perbaiki untaian kata yang salah, kalimat yang tak lengkap, dan paragraf yang tak utuh. Aku manusia biasa tak pernah jauh dari kesalahan dan kekhilafan. Tiada karya yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah Rabbil Alamin. PERMATA KARYA xxvi Kuawali karyaku dengan basmalah Kukerjakan karyaku dengan ikhlas Kuselesaikan karyaku dengan baik Kupersembahkan karyaku untuk generasiku Kunikmati karyaku dengan syukur Kuakhiri karyaku dengan ucapan alhamdulillah Kututup karyaku jika ajal menjemptku Semoga aku dipertemukan amal kebaikanku di akhirat Aamiin! Isi cerita yang kukisahkan ini banyak bersumber dari ingatan pada masa kecil. Cerita-cerita itu didongengkan sebelum tidur oleh nenek, kakek, ibu, maupun ayahku sendiri, sehingga tidak mempunyai sumber rujukan secara tertulis. 


Aku tulis apa yang kuingat dan kualami secara langsung. Semoga goresan tentang kisah hidupku dapat dibaca dan dipahami makna, pesan, dan nilai-nilai moralnya. Jika ada diksi atau kalimat yang terkesan hiperbola, semata hanyalah sebagai penggambaran ungkapan sastra dalam tulisan ini. Tidak ada maksud dan tujuan penulis untuk melebih-lebihkan atau membanggakan diri dalam tulisan ini. PERMATA KARYA xxvii Terima kasih yang tulus disampaikan kepada atasanku, sahabat, mahasiswa, seluruh keluarga, suami tercinta dan anak-anak tersayang, yang sempat mengisi ruang dalam buku ini sehingga lebih bermakna. Demikian pula, aku memohon maaf kepada pemilik nama yang dituliskan dalam buku ini, bila tanpa penyampaian izin sebelumnya. Semoga keikhlasan dan ketulusan yang diberikan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Dengan rahmat dan rida Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, penulis mengajak pembaca menikmati goresan pena ini sebagai cerminan kehidupanku dalam mengarungi samudra kehidupan. Jika ada hal menarik yang dapat dipetik dari kisahku, maka itu datangnya dari Allah Swt. Sebaliknya, jika ada diksi (pilihan kata) atau ungkapan atau penggalan cerita yang kurang menarik, itu tak lain datangnya dari penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan. [] Penulis Kembong Daeng 


SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar